Profil Pengusaha Peni Respati

Pengusaha Peni Respati tidak mengharapkan muluk usaha begini. Untung berbisnis kue hias ternyata mengejutkan. Adalah kreatifitas menciptakan ide baru orisinil serta mengikuti tren. Peni, wanita berhijab yang memulai usahanya pada April 2008, menamai usahanya Cake Miracle.
Dia memang berbisnis pembuatan kue. Agar bertahan lebih lama dibutuhkan inovasi. Maka Peni lebih memilih mengasah teknik kue hias. Penjualan kue memang tidak akan menurun, bila tidak memiliki pesain memadai baik skill maupun jumlah.
Jadi Pengusaha
Pembuat kue harus memiliki keistimewaan dulu. “Hobi saya memang memasak sejak kecil, selain itu ketertarikan akan dunia seni,” imbuh Peni. Ia mengenang ketika kelas 6 SD, membuat kue craker pisang keju yang dibagi- bagikan.
Sebelum bisnis dia menjadi pekerja kantoran sampai 14 tahun. Dia menjajal membuat kue ketika masuk dunia kerja. Hasilnya dia bagi- bagikan kepada teman- teman sekantor. Buat meningkatkan skill dia mau mengikuti kursus memasak singkat.
Selama 14 tahun dia menerima pesanan baik teman suami maupun sekantor. Bisnis sampingan begitu kiranya Peni bermula. Namun pesanan kian banyak bertumpuk- tumpuk. Pesanan sudah memakan waktunya sampai memilih resign kerja.
Dia fokus membuat kue. Berkat bakat seninya dia mampu menciptakan tidak cuma kelezatan, juga termasuk kue- kue indah enak dipandang mata. Sampai konsumen tidak makan hiasan karena dikira bukan kue.
Ambil contoh ketika dia membuatkan kue ulang tahun seorang anak. Kue ulang tahun buat anak 8 tahun berkonsep putri duyung. Hiasanya lengkap sudah termasuk mutiara laut, aneka ikan, dan juga kepiting. Mau dimakan sayang saking bagusnya layaknya hiasan bukan makanan.
Dia mampu menciptakan proporsi sempurna. Dalam sebuah kue bisa terdapat putri salju dan tujuh kurcaci beserta detail. Penampilan kuenya menawan sangat menarik mata. Tetapi bila dimakan akan sangat memanjakan pecinta kue sampai serba salah; Mau dimakan sayang, tak dimakan mubazir.
Peni selalu menerapkan standar premium. Bahkan perkakasnya berkualitas prima terutama oven. Ia mempunyai alat mixer adonan, lemari es penyimpan kue, dan pemanggang oven. Bagi pengusaha kue memang memiliki tiga alat tersebut wajib.
Dia mengenang awal pastilah tidak mudah. Bahkan Peni memakai oven seharga Rp.45 ribu dan mixer Rp.150 ribuan. Begitu usahanya maju dia langsung menginvestasikan ke peralatan. Peni melayani pesanan mulai dari kue ulang tahun sampai permintaan jajan kantoran.
Peni mulai mendalami kue hias terutama bertema populer. Dia ikutin tema pestanya. Harganya variasi dari Rp.200 ribu sampai Rp.1,5 juta. Peni menjelaskan harganya tergantung hiasan, bahan baku, serta ukuran kue.
Perhari dia bisa mengerjakan lima pesanan. Dalam dua tahun modalnya sudah kembali. Padahal Cake Miracle cuma berjualan memakai blog. Pemasaran lewat blog jaman tersebut memang menghasilkan. Ia mendapatkan pesanan ketika pengunjung datang ke blog.
Pemasaran menggunakan orang lain masih dijalankan. Marketing mulut ke mulut nyatanya menaikan penjualan. Permintaan akan kue- kue kecil juga meningkat. Peni mulai membuat kue seperti cupcake alias kue hias mungil seukuran muffin.
Cupcake beda sama muffin karena memiliki hiasan. Layaknya kue besar cupcake menghadirkan aneka toping. Harganya perkue Rp.5000 rahasia mendapatkan untung lewat rasa dan bentuk. Intinya berbisnis kue hias harus mengutamakan kualitas, baik pemasaran lewat internet ataupun bukan.
Memulai Bisnis Kue Hias
Menjadi wirausaha merupakan kesempatan karir kedua. Baginya membuat kue memberikan suatu kesampatan berganda. Dia juga memiliki karir bila kamu menyebut pengusaha bukan. Peni belajar menjadi penulis dan mengajar.
Tentu keduanya masih berhubungan dengan kue. Judul bukunya antara lain, Kue Kering Hias (2011), 3 Jam Mahir Membuat dan Menghias Cupcake & Minicake (2010), dan Kreasi Coklat (2008). Ia merupakan mantan pegawai 14 tahun.
“Di tempat saya dulu bekerja, saya melihat beberapa karyawan senior yang sudah berusia lanjut tapi masih bekerja. Saya tidak mau memilih karir begitu,” ucapnya. Dari usia produktif 30 tahun, dirinya berharap menyisakan 15 sisanya menghasilkan suatu karya.
Dia ingin berguna buat orang lain tanpa terbentur birokrasi atau manajemen kantor. Empat belas tahun dirinya bekerja di perusahaan perkebunan swasta. Tahun 2006, dia mengenal NCC (Natural Cooking Club), yang mana mulai menerima pesanan teman kantor dan dari blog.
Dia mulai berpikir,”mungkin ini bidang yang bisa saya tekuni kedepan”. Lewat buku dirinya melatih keahlian dalam memasak. Dia bahkan rela membeli buku impor berharga mahal. Beruntung Peni masih bekerja buat membeli buku lumayan mahal.
Cobaan pertama berbisnis kue hias adalah ekspetasi pelanggan. Mereka memang terkadang berharap terlalu tinggi, bahkan lebih dari apa mereka lihat di foto. Bila ekspetasi mereka tidak tercapai mereka akan “kejam” mengomentari. Peni selalu menganggap komentar sebagai feedback.
Membuat kue berarti menggunakan gula, musuh utama gula ialah panas membuat meleleh. Tau sendiri keadaan jalanan ibu kota memang menjengkelkan. Butuh teknik membuat kue tetap bertahan dijalanan sampai tangan konsumen.
Dulu waktu masih kantoran, dia berangan menjadi penulis dan pengajar, kini dia mewujudkan mimpi melalui Cake Miracle. Dimana ia sekarang memiliki porsi mengajar dan masak 50:50. Tentu Peni kini memiliki pegawai, juga memiliki murid- murid kursus membuat kue dari beragam profesi.
“Saya mengajak mereka bersenang- senang, jangan terlalu serius apalagi sampai berkompetisi,” tutur pengusaha kue ini kepada Pesona.co.id. Delapan tahun berbisnis, dia memiliki karyawan, kendaraan operasional, dan kantor sendiri.
Omzet perbulan mencapai Rp.30- 100 juta. Ia bermodalkan menulis melalui blog. Walau tidak khusus beriklan, dia dibantu sopir sudah kwalahan mengirim pesanan banyak.

, Terimakasih telah mengunjungi Biodataviral.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Terviral.id, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.