Profil Pengusaha Sigit Prihanto

Jadi pengusaha apa batasnya. Hanya langit, jelas Ibu Risma, Walikota Surabaya dalam suatu kesempatan. Ia mendorong siapa saja jadi pengusaha. Menjadi pengusaha tidak boleh minder. Seperti sosok Sigi Prihanto salah satu pengusaha percontohan Surabaya, yang masa lalunya dianggap hitam di mata masyarakat.
Bisnis terus
Sejak SD dia “dipaksa” bekerja keras. “Saya sudah bosan sejak kecil menderita,” paparnya. Namun masuk ke dunia narkoba hanya kebahagiaan semu. Dia membantu orang tua jualan es batu, sampai berkeliling buat jualan koran. Di jalan dia bertemu teman yang salah hingga terjebak jeratan narkoba.
Beberapa kali nyawa hampir terenggut. Agar terhindar jeratan narkoba, Sigit memilih cabut pergi ke luar pulau, yakni Sulawesi. Ke Palu tanpa memberi kabar apapun selama 10 tahunan. Sigit bekerja buat sebuah LSM untuk menjaga hutan lindung. Kala itu, tahun 1998, kemudian meminjam uang Rp.5 juta buat usaha.
Bisnis hitam
Mulanya dia membuka usaha martabak. Kemudian membuka usaha bakso setelah di jalaann lama. Belajar dari pengalaman Sigit menjadi lebih memilih dalam pergaulan. Berkenalan dengan sesama pedagang kaki lima dan tergabung dalam komunitas pedagang kaki lima di Sulawesi.
Berlanjut dia pindah ke Malaysia jualan bakso daging kijang. Untung lumayan bisa dibawa pulang kampung membuka usaha sendiri di Surabaya. Dia cuma pakai gerobak bakso biasa. Jualan bakso berkonsep coklat, keju, pedas. Di Surabaya dia ketemu teman lama sekolah, namanya Erika, yang seorang petugas Linmas.
Beruntung dia tidak ditankap. Memang Walikota Surabaya tengah gencar menanamkan kewirausahaan. Ia merangkul pedagang kaki lima lewat bazar Pahlawan Ekonomi, saat itu ada di Kecamatan Sawahan, tahun 2015 silam. Sigit dipilih lantaran cita rasa bakso buatannya beda, semua berkat inovasi tidak monoton.
Di acara tersebut Sigit bertemu Timothy Lee, pendiri desain gravis Keavi, ditantang buat membuat bakso berwarna beda. Kan lagi musim tuh makanan aneka warna mencolok. Entah dapat ide dari mana Sigi lalu membuat bakso pentol hitam.
Caranya dengan teknik pengasapan lewat berbahan aktif charcoal -atau arang bamb Jepang. Si Charcoal sendiri memiliki efek positif bagi kesehatan. Itu akan merangsang pencernaan lebih sehat. Mampu buat menetralisir racun dari pencernaan. Untuk racikan bakso hitam hanya memakai mie putih, touge, dan sawi.
Tidak pakai pangsit siomay atau gorengan. Memang khusus buat pentol hitam saja. Penggunaan coklat dan keju digunakan sebagai pengganti kecap dan saus. Nah, kalau bakso hitam, khusus dibuat dari tangan dia sendiri. Ia tidak mau menyerahkan ke istri karena nanti rasanya akan beda.
Kebanyakan pelanggan sudah tidak pakai kecap atau saus. Bakso hitam sendiri susah buat dibikin. Teknik khusus dibutuhkan untuk membuat warna hitam serta pembulatan. Bisnis bakso menghasilkan untung lumayan.
Bisa sampai Rp.200 ribu per- hari keuntungan dikantungi pengusah satu ini. Kalau bakso hitam beda, dia mampu mengantungi Rp.400 ribu per- hari. Jualannya di Kampus Unesa Lidah Kulon. Di sana dia sudah bisa jualan aman karena punya SIUP, jadi tidak usah takut diusir petugas keamanan.
Tidak mau berhenti cuma jualan bakso. Sigit membuka cakrawala lewat bisnis online. Jualan bakso online dia rambah. Pelanggan datang sudah dari Kota Batu sampai Salatiga. Dalam satu kota mengirimi 40 pack bakso aneka rasa -termasuk bakso hitam.

, Terimakasih telah mengunjungi Biodataviral.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Terviral.id, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.